Kamis, 24 Februari 2011

tugas (indeks harga,inflasi,indeks konsumen)


Indeks Harga
Banyak pengertian mengenai indek harga seperti contoh pengertian di bawah ini!
indeks harga merupakan sebuah rataan dari perubahan harga yang proporsional pada suatu barang atau jasa tertentu antara dua periode waktu. Perubahan harga dan kuantitas menunjuk pada barang-barang atau jasa yang bersifat individual yang jelas berbeda satu sama lainnya dalam sebuah kelompok poduk yang serupa. Kualitas yang berbeda pada jenis produk yang sama harus diperlakukan berbeda pula sebagai jenis barang atau jasa yang terpisah sesuai dengan konteks permasalahan.
Menurut encyclopedia indeks harga atau “Price Indexes” merupakan suatu ukuran yang dapat menggambarkan perubahan dalam satu set harga, yang terdiri dari data seri berurutan sehingga dapat dilakukan perbandingan nilai antar dua periode atau tempat yang akan menunjukkan perubahan dalam harga antar periode atau perbedaan dalam harga antar tempat dalam satuan waktu tertentu. Indeks harga yang dimaksud dalam perhitungan ini adalah perbandingan perubahan harga dari satu periode ke periode berikutnya dalam suatu kurun atau range waktu tertentu. Sehingga perubahan harga tersebut dapat dianalisis apakah naik atau turun dari periode sebelumnya.
Indeks harga sangat penting untuk praktisi ekonomi, pemerintah, dan public umum. Indeks harga terdiri dari instrument yang mengukur harga pergerakan relatif dan inflasi. Indeks harga juga dapat untuk mengukur level harga ekonomi, dan pada tingkat mana terjadi sebuah fenomena inflasi. Informasi-informasi ini sangat berguna untuk bank sentral di suatu negara sebagaimana bank sentral akan menentukan kebijakan moneter. Indeks harga juga dapat digunakan untuk mengukur statistik ekonomi yang lain, misalnya Gross Domestik Bruto (GDP).


Perhitungan Indeks Harga
Dalam menghitung indeks harga, para pakar ekonomi merumuskan formula indeks harga yang berbeda-beda metode dan cara perhitungannya. Berikut tabel yang berisikan formula-formula yang dirumuskan oleh para pakar ekonomi dalam perhitungan indeks harga.
Dalam perhitungan pencarian indeks harga, metode yang paling sering dan umum untuk digunakan adalah metode Laspeyres (Etienne Laspeyres) dan metode Paasche (Hermann Paasche). Pada kedua metode tersebut, didefinisikanlah sebuah rataan harga (unit value) atau volume relatif yang mempunyai bobot masing-masing yang berasal dari nilai individu tiap barang, yang selanjutnya nilai unit value pada suatu periode tertentu dibandingkan dengan periode berikutnya apakah terjadi kenaikan atau penurunan.
Pada dasarnya perhitungan Indeks harga menurut formula metode Laspeyres dan metode Paasche tidak jauh berbeda satu sama lain. Letak perbedaannya adalah terletak pada metode pembobotan nilai dari tiap komoditi. Berdasarkan formula Paasche, bobot dikalkulasikan pada tiap periode tertentu, misalnya, pada bulan atau triwulan tertentu. Oleh sebab itu, perubahan yang dihasilkan pada perhitungan
contoh perhitungam
akan mengikuti perubahan bobotnya, dalam hal ini bobot tiap periode akan berubah, dan nilai indeks harganya pun akan mengikuti perubahan bobot tersebut. Sehingga indeks harga ini cenderung akan meredam perubahan harga dikarenakan ada pengaruh perubahan bobot tersebut.
Sedangkan berdasarkan formula Laspeyres, perhitungang pembobotan dibuat berdasarkan bobot pada tahun tertentu yang dijadikan dasar (base year). Oleh sebab itu, indeks tidak akan terpengaruhi untuk mengikuti perubahan bobot dari periode ke periode, karena bobot yang digunakan adalah bobot tahun tertentu yang menjadi dasar. Sehingga perhitungan indeks harga yang menggunakan formula Laspeyres ini cenderung akan bernilai lebih tinggi dibandingkan hasil perhitungan indeks harga dengan formula Paasche.Pada perhitungan indeks harga, nilai atau value di peroleh dari:
vij = pij x qij
Keterangan :
vij = nilai ekspor/impor dari produk ke- i pada periode ke- j.
pij = harga (unit value) ekspor/impor dari produk ke- i pada periode ke- j.
qij = jumlah (volume) ekspor/impor dari produk ke- i pada periode ke- j.
Indeks harga konsumen (bahasa Inggris: consumer price index) adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK di masa depan, ekonom menggunakan indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya.

Inflasi

adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
-Penyebab
inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.

         -Penggolongan

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga 


terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

-Dampak


 Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.